top of page

The Fed Bakal Percepat Kenaikan Suku Bunga, Ini Komentar BI

  • sgold-berjangka
  • Feb 17, 2017
  • 3 min read

AS sudah mencapai tingkat inflasi sesuai rencana dan proyeksi | Solid Gold

Di samping itu, bank sentral juga memperhatikan kebijakan fiskal di AS, yang masih dilanda ketidakpastian apakah akan agresif atau tidak. Pun BI juga tetap memperhatikan kebijakan moneter di AS.

"Kita mengikuti juga akan ada rencana relaksasi regulasi terkait sistem keuangan, dan bagaimana kebijakan perdagangannya. Hal seperti ini akan berdampak pada stabilitas keuangan dunia dan berdampak kepada Indonesia," jelas Agus.

Sejauh ini, kata Agus, berdasarkan kajian yang dilakukan, perekonomian Indonesia dalam keadaan terjaga. Stabilitas pun terjaga dan ada kecenderungan pertumbuhan ekonomi yang membaik.

Kita juga menyimak perkembangan ketenagakerjaan atau employment dengan perkembangannya menunjukkan kondisi yang baik," ujar Agus dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (16/2/2017).

Selain itu, Agus menyatakan bank sentral juga mencermati sambutan The Fed yang memperkirakan kenaikan suku bunga pada pertemuan FOMC bulan Maret 2017 mendatang.

The Fed memperkirakan kenaikan suku bunga acuan sebanyak tiga kali tahun ini. Namun BI memperkirakan kenaikan hanya dua kali.

Bank sentral AS Federal Reserve kembali memberi sinyal bakal mempercepat kenaikan suku bunga acuan Fed Fund Rate. Bagaimana antisipasi Bank Indonesia (BI) terkait hal tersebut?

Gubernur BI Agus DW Martowardojo menyatakan, pihaknya terus menyimak perkembangan yang terjadi di AS. Agus mengungkapkan, AS sudah mencapai tingkat inflasi sesuai rencana dan proyeksi. Bahkan, tingkat inflasi di AS sudah di atas target 2 persen.

Kebijakan Moneter BI Tak Kunjung Buat Bunga Kredit Turun | Solid Gold

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung menambahkan, suku bunga kredit pada Desember 2016 sejatinya sudah turun menjadi 79 bps. Namun, pada Januari 2017 justru kembali naik menjadi 78 bps.

Kendati demikian, Juda masih yakin bahwa transmisi kebijakan moneter melalui jalur suku bunga masih mampu memengaruhi suku bunga perbankan. Terlebih, perbaikan harga komoditas juga diyakini akan mampu menggeliatkan permintaan kredit. "Kami melihat di 2017, pertumbuhan kredit akan lebih baik di kisaran 10-12%," papar dia.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, transmisi kebijakan moneter yang dilakukannya hingga Januari 2017 hanya mampu membuat suku bunga kredit dan deposito turun tipis. Suku bunga deposito turun 6 basis poins (bps) dari 122 bps menjadi 128 bps.

"Jadi di Januari ini, ada tambahan enam bps untuk suku bunga deposito jadi 128 bps dari 122 bps. Suku bunga kredit belum ada perubahan," katanya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (16/2/2017).

Bank Indonesia (BI) selama ini telah melakukan beberapa transmisi kebijakan moneter lewat penurunan tingkat suku bunga acuannya beberapa waktu lalu. Sayangnya, penurunan suku bunga yang dilakukan BI masih belum berdampak besar terhadap penurunan tingkat suku bunga kredit dan suku bunga deposito perbankan.

BI 7-Days Repo Rate Dipastikan Kecil Kemungkinan Turun | Solid Gold

BI berpandangan, penyesuaian administred price sejatinya sangat baik. Sebab, hal tersebut menunjukkan bahwa pemerintah masih konsisten melanjutkan reformasi kebijakan khususnya di sektor energi.

"Kita juga sudah koordinasi dengan pemerintah, kita ingin yakinkan bahwa di 2017 ini kalau ada risiko inflasi karena penyesuaian harga administred price, kita harapkan agar itu dilakukan dengan komitmen kita bisa menjaga harga dari harga pangan strategis dapat terjaga untuk di bawah 4-5% di 2017," paparnya.

Selain itu, dia menambahkan kondisi internal domestik juga harus terus diwaspadai. Pasalnya, ada kemungkinan tekanan inflasi jika pemerintah jadi melakukan penyesuaian harga barang yang diatur pemerintah (administred price).

"Secara umum, ruang pelonggaran kita masih terus mengamati kondisi secara umum. Likuiditas terjaga. Kita menyampaikan bahwa stance kita causiously accomodative masih sama seperti bulan lalu," imbuh dia.

Bank Indonesia (BI) memastikan peluang penurunan tingkat suku bunga acuannya, yakni BI 7 Days Repo Rate pada tahun ini sangat kecil. Saat ini saja, BI telah mempertahankan suku bunga acuannya sejak Oktober 2016 yaitu 4,75%.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, ketidakpastian global menjadi salah satu faktor kenapa ruang untuk pelonggaran moneter sangat tipis. "Kita melihat ruangnya (pelonggaran moneter) enggak terlalu besar. Karena kondisi ketidakpastian dunia seperti di AS dan Eropa," katanya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (16/2).

Comentarios


PT Solid Gold Berjangka
PT Solid Gold Berjangka

Also Featured In

    Like what you read? Donate now and help me provide fresh news and analysis for my readers   

Donate with PayPal

© 2023 by "This Just In". Proudly created with Wix.com

bottom of page